Cumi-Cumi Darat: Modifikasi Mobil Diesel dan Bahaya Asap Hitamnya

Cek emisi Kendaran di Kalteng

Istilah cumi-cumi darat kini semakin populer di media sosial sebagai julukan untuk kendaraan roda empat atau lebih yang berbahan bakar solar dan mengeluarkan asap hitam pekat dari knalpotnya. Nama ini berasal dari perilaku cumi-cumi laut yang menyemprotkan tinta hitam, mirip seperti mobil diesel ini yang “menyemprotkan” asap saat melaju di jalanan. Salah satunya yang sering kita lihat di jalan cumi-cumi darat pajero, fortuner, Inova, selain juga Truk dan bus.

Foto : mmc.kalteng.go.id (DLH Prov. Kalteng Kini Miliki Alat Uji Emisi Kendaraan Bermotor)


Banyak pemilik kendaraan diesel sengaja memodifikasi sistem mesin dan knalpot agar mobil mengeluarkan asap pekat. Tujuannya biasanya adalah untuk:

  • Meningkatkan performa mesin, agar mobil terasa lebih responsif dan bertenaga
  • Memaksimalkan tenaga saat melewati medan berat atau tanjakan
  • Gaya dan tren komunitas diesel lovers, yang sering kali menganggap “ngebul” sebagai simbol kekuatan

Diesel memang punya keunggulan seperti:

  • Lebih irit bahan bakar
  • Perawatan mesin yang relatif lebih sederhana
  • Tangguh untuk segala medan

Namun, modifikasi yang berlebihan justru bisa membawa masalah baru.

🛑 Dampak Negatif Modifikasi: Tidak Sekadar Asap

  1. Polusi Udara
    Gas buang dari mesin diesel yang dimodifikasi sering mengandung partikulat halus (PM2.5 dan PM10) serta zat berbahaya seperti karbon hitam, nitrogen oksida (NOx), dan senyawa karsinogenik lainnya. Asap hitam ini:
    • Mengganggu penglihatan pengendara lain
    • Berbahaya bagi saluran pernapasan
    • Berkontribusi pada pencemaran udara dan perubahan iklim
  2. Polusi Suara
    Modifikasi pada sistem pembuangan juga menyebabkan suara kendaraan menjadi keras dan tidak halus, sehingga menciptakan kebisingan di jalan.
  3. Gangguan untuk Pengguna Jalan Lain
    Banyak pengendara merasa terganggu dan bahkan terancam keselamatannya saat berada di belakang “cumi-cumi darat” yang menyemprotkan asap pekat secara tiba-tiba.

⚖️ Modifikasi vs Tanggung Jawab Sosial?

Memodifikasi kendaraan memang merupakan hak setiap pemilik, namun perlu diingat bahwa jalan raya adalah ruang publik, semua oarng bisa menggunakan akses ini. Hak orang lain untuk menghirup udara bersih dan berkendara dengan aman juga harus dihormati.

Pemerintah kini mulai meningkatkan pengawasan uji emisi dan tilang elektronik (ETLE) untuk kendaraan yang mencemari lingkungan, terutama di kota-kota besar seperti Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung.

Solusi Bijak: Tetap Keren Tanpa Merugikan

  • Rutin servis kendaraan diesel
  • Hindari modifikasi yang merusak sistem pembakaran atau knalpot
  • Gunakan bahan bakar berkualitas dan sesuai spesifikasi
  • Ikuti uji emisi dan perhatikan aturan lalu lintas

🌱 Renungan Penutup

Julukan “cumi-cumi darat” memang terdengar lucu, tapi fenomena ini menyimpan masalah serius. Jangan sampai gaya berkendara kita justru mencemari udara, mengganggu orang lain, dan merusak lingkungan. Keren di jalan boleh, tapi tetap bertanggung jawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *